Tak kan mungkin kukubur rindu ini
Sedangkan ia bagaikan ruh yang mengawang, ada tapi tiada.
Dan tak hendak kubunuh pula, sedangkan ia adalah tiang pancang
dimana asa ini berumah.
Seperti camar…bagaimana mungkin tanpa tiang sampan ???
Atau kubuatkan saja ia jasad, agar bisa hinggap dan menetap ?
Ah ..tak usahlah, nanti aku bosan.
Oo iya, akan kubuatkan sebuah nama saja
Agar bisa kupanggil ia, ketika aku luruh dalam do’a-do’a
Atau kala tangisku tumpah atas sajadah.
Ups tidak.., bahkan jika aku tengah suka
Sebab aku tak mau ia hanya sbg penghibur duka
Tapi juga teman tertawa…dan bercengkrama.
Terbanglah rinduku….kau boleh sembunyi dibalik awan
Atau diantara liukan daun nyiur itu
Atau dimana saja kamu suka
Nanti jika aku memanggilmu…
Turunlah seperti bidadari…..
Dan aku punya banyak cerita.
Medan, 1993
Monolog Rindu Sekeping Hati (yang tersisa dari jejak mudaku)
09.26 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Do'a Robithoh
Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu. Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.
0 komentar:
Posting Komentar