RSS

Lingkaran Itu Jangan Sampai Terputus….!


Untuk para murobbiku dan para sahabatku yang kucintai dijalan Allah.

Bergegas kupacu si Matic Violet kawan karibku dikegelapan malam, berlomba dengan suara guruh yang membahana dan desingan angin September yang angkuh. (
Selama satu setangah tahun terakhir ini ia memang menjadi kawan setiaku hampir setiap malam dan siang dalam langkah-langkah tarbiyahku. Ahh..Seandainya ia boleh mendapat pahala……!)
Aku yakin malam ini aku akan jadi yang pertama.
Terdengar samar lantunan ayat terakhir Surah Al-Hasyr dari dalam bilik Surau itu. Diantara riuhnya kecipak air wudhu ku, aku sangat kenal dengan suara khas itu….
”Hhh dia lagi…” gumamku dalam hati.
Aku kalah lagi, selalu dia yang jadi pemenang, selalu dia yang datang lebih awal. Tapi kali ini aku tidak melihat “kereta tuanya” bersandar dipokok mangga pojok Musholla.

“Assalamu’alaykum Ustadz….antum sehat? Afwan ana telat lagi…..” Aku membungkuk menyesuaikan dengan posisi duduknya yang bersandar ke tiang tengah musholla itu…..sendirian.
“Wa’alaykumus salaam …alhmadulillah ana bikhoir, akhi…wakayfa anta?” Dengan senyumnya yang khas ia menjawab ramah. Pipi kami bersentuhan…ada rasa damai setiap kali aku ber-mu’anaqoh dengan beliau seperti itu.
“Afwa telah membuat antum menunggu Tadz..” aku mengulangi kalimat itu karena dari tadi belum terdengar jawaban tentang hal itu, aku takut membuat hatinya gundah.
Murobbiku itu memang selalu tepat waktu, bahkan saat istrinya sakit sekalipun..beliau tetap datang membimbing kami.
“Tak usah risau antum meninggalkan keluarga dirumah, insya Allah mereka tetap ada yang jaga asalkan sebelum pergi antum penuhi dulu keperluannya. Selebihnya..Tawakkal !” Katanya setiap kali ia men-sugesti kami.

Aku jadi teringat ungkapan Asy Syahid Hasan Al-Banna ketika berpesan kepada para muridnya…”Antum fi da’wa:tikum, waLla:hu fi buyu:tikum / Kalian dalam aktifitas dakwah kalian dan Allah dirumah kalian (menjaga keluarga kalian)”

“Laa ba-sa…yang lain pun belum pada datang kok”. Jawabnya datar.
Mushaf kecil yang dari tadi digenggamnya itu diselipkannya dikantong kokonya.
“Bagaimana kabar si Fathiya, masih sering rewel ? sudah reda demamnya? Ana ingat dulu si Fahim pun juga begitu waktu baru tumbuh giginya” Tanyanya ..tentang anak bungsuku.
Pertanyaan seperti itulah yang selalu membuat hatiku bergetar setiap mendengar itu dari mulutnya.
Beliau selalu ingat nama anak2 ku bahkan selalu menanyakan kondisi mereka satu persatu.

“Nanti antum sampaikan di Khobar saja..!” katanya kemudian beliau sibuk menyambut satu-persatu kedatangan sahabat-sahabatku. Dan lingkaran kecil itu…kini sudah utuh.
Sejurus kemudian, kami sudah tenggelam dalam kenikmatan ukhuwah. Merenda awal malam dengan kebersamaan, mereguk sepuas-puasnya kucuran taujih Robbani hingga hilang dahaga ma’nawiyah kami.
Setiap orang yang mengaku berjama'ah layaknya memang harus sering saling bertemu sesama saudaranya. Untuk itulah ada agenda pertemuan pekanan atau bulanan. Salah satu manfaatnya adalah ta-liful qulub (menyatukan hati), menambah ta'aruf (lebih saling mengenal satu sama lain), kesempatan ber-tafahum (sharing, saling koreksi & menasihati) untuk bisa mewujudkan takaful (saling menanggung beban).
Ukhuwah akan sampai pada makna sebenarnya jika rukun2 nya (Ta'arruf, Tafahhum, Takaful) kita amalkan.
Jgn sampai kita sama dengan orang-orang (baca: Yahudi) yang disebut Allah dalam al Qur'an "TahsabuHum Jami:'an waqulu:buHum syatta / Kalian sangka mereka itu bersatu padahal hati mereka berpecah belah"
Nau'udzu billah wa nastaghfirullah......

Ayo..jangan biarkan lingkaran itu terputus…Akhi !!!
Akhukum Fillah…(Ahmad Hadian Kardiadinata)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Do'a Robithoh

Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu. Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.