RSS

ISLAM, Rahmatan lil 'alamin.

Lama-lama terusik juga hati nurani ini setelah setiap hari kita disuguhi dengan berita-berita miring tentang telajak manusia –khususnya para elit (elit pejabat, politik, pengusaha, budaya dll)- yang kian hari kian “memuakkan”.
Selaku seorang Muslim tentunya kita juga pasti terusik dengan kondisi ini dan merasakan miris bahkan bukan tidak mungkin akan merasa malu. Betapa tidak, dinegeri yang konon mayoritas muslimnya bahkan dikenal sebagai negeri muslim terbesar didunia, ternyata keberadaan umat Islam dinegeri ini tidak serta merta melahirkan situasi dan kondisi yang membahagiakan. Kesemrautan terjadi dimana-mana dan hamper disetiap sector dalam kehidupan kita dinegeri ini. Dibidang hokum, keadilan sudah tidak sesuai lagi dengan namanya, ekonomi dikendalikan oleh manusia-manusia rakus harta yang lupa kalau ia akan mati juga. Amanah rakyat diselewengkan dan diarahkan untuk menguntungkan diri para elit saja. Disisi lain, kemaksiatan terus berjalan secara sistematis bahkan sudah terstruktur dengan rapi sehingga berjalan mulus tanpa rintangan yang berarti. Masya Allah….sampai kapan kondisi seperti ini akan berangsung?
Padahal dinegeri yang mayoritas muslim seperti ini, sangat tidak pantas kondisi seperti ini terjadi. Bukankah Islam adalah Rahmatan lil ‘aalaamiin ? Kehadiran Islam seharusnya menjadi rahmat –sesuatu yang berangkat dari kebaikan dan selalu berujung dengan kebaikan- Rahmat artinya belas kasih, maka nilai-nilai islam sebenarnya adalah nilai cinta kasih dalam segala lini kehidupan manusia.
Ada satu pertanyaan besar yang senantiasa menggelayut dalam benak kita, jadi kenapa keberadaan islam yang besar dinegeri ini tidak membuahkan rahmat???

Pertanyaan ini akan segera terjawab jika kita membuka al Qur’an yang menjadi pedoman dan rujukan bagi segala permasalahan hidup kita.
Dalam Qs al Isra [17]:80-82 Allah SWT berfirman;

80. Dan Katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong[866].
81. Dan Katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
82. Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.

Menurut para ulama tafsir, ayat ini berkaitan dengan perintah Hijrah kepada Rasulullah saw. Beliau diperintahkan pergi meninggalkan Mekkah yang sangat tidak kondusif untuk dakwah Islam dan dipilihkannya Yatsrib sebagai tanah air baru bagi dakwahnya.
Kelak Yatsrib memang menjelma menjadi pusat pencerahan bagi dunia yang menebarkan keadilan, kesejahteraan, kemakmuran dan segala kebaikan. Karena itulah Yatsrib berganti nama menjadi Madinah al Munawwaroh (kota yang menyinari).

Nah jika sebuah negeri ingin menjelma menjadi negeri yang baik, menjadi rahmat bagi bangsanya bahkan mampu menyinari / menjadi rahmat bagi negeri-negeri disekelilingnya, para elitnya menjadi elit-elit yang baik, yang mengayomi rakyatnya dan menjadi tauladan bagi semua…Tidaklah sulit sebenarnya syaratnya kita semua harus sepakat terlebih dahulu untuk meniru, mencontoh dan melaksanakan konsep perubahan yang dilakukan oleh Rasulullah saw sebagaimana beliau merintis perubahan itu di Madinah al Munawwaroh.

Mari kita perhatikan;
Ketika Rasulullah saw meninggalkan Mekkah waktu itu, beliau diajarkan oleh Allah melakukan serangkaian prosedur yang benar melalui kalimat do’a. Sambil bermohon dan berserah diri kepada Tuhannya, beliau melaksanakan seluruh prosedur itu dengan seksama.

1. رَبِّ أدْخِلْنى مُدْخَلَ صِدْقٍ Masuk secara benar, artinya memasuki segala permasalahan dalam kehidupan ini secara benar (sesuai denngan syariat Allah dan aturan-aturan dunia yang berlaku). Cara masuk yg tidak benar adalah kebalikan dari itu.
2. وأخرجنى مخرج صدقٍ Keluar secara benar, artinya menyelesaikan segala permasalahan secara benar sesuai konsepsi syari’at Allah dan aturan-aturan dunia yang berlaku.
3. واجعل لى من لدنك صلطاناً نصيرا Senantiasa berseraah diri kepada kekuatan Allah, sadar bahwa yang paling kuat itu adalah Allah, yang menolong adalah Allah. Maka akan lahirlah sikap tawadhu’ jauh dari kesombongan dan arogansi.
4. جاء الحقّ وجاهق الباطل Setelah itu maka akan bertahtalah kebenaran dan lenyaplah kebathilan.
5. وننزل من القرأن ما هو شفاء ورحمة للمؤمنين Jika sudah begini, maka Qur’an akan menjadi solusi (penawar) dan rahmat bagi orang-orang beriman. Orang-orang beriman yang sudah merasakan rahmat inilah yang akan mampu menebarkan rahmatnya bagi sekalian alam.

Jadi, tanpa melalui prosedur tetap seperti ini yakinlah tidak akan mungkin Islam akan dinikmati sebagai rahmat dan orang islam pun tidak akan mungkin mampu menjadi rahmat bagi yang lainnya.

Betapa tidak semrawutnya negeri ini, mari kita introspeksi diri sebab pada kenyataannya untuk masuk kedalam wilayah kepemimpinan saja dinegeri ini belum melalui prosedur yang benar. Pemimpin dipilih bukan karena potensi kebaikannya tetapi lebih sering dipilih karena uangnya tidak peduli bobrok akhlaknya. Kondisi ini lah yang saat ini dimanfaatkan oleh para oportunis dimana mereka maju menjadi calon pemimpin hanya bermodalkan uang semata selebihnya popularitas kecabulan yang mereka miliki. Memang adalah hak setiap orang untuk tampil karena itu dilindungi undang-undang, tinggal lagi kitalah rakyat yang harus jeli melihat dengan mata hati yang jernih tentang siapa yang pantas menjadi pemimpin kita.
Dinegeri ini sudah jadi rahasia umum, bahwa rekrutmen pegawai pun nyatanya harus memakai uang rusywah yang jelas-jelas bertentangan dengan keridhoan Allah. Inilah cara-cara masuk yang tidak benar.

Disisi lain, untuk keluar dari permasalahan pun kita belum menggunakan cara-cara yang benar. Sering kita saksikan, sebuah kezholiman diselesaikan dengan kezholiman baru. Untuk dapat keadilan ternyata harus melakukan ketidak adilan. Astaghfirullah al ‘azhiim.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Do'a Robithoh

Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu. Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.